news

Peningkatan Produktivitas UMKM Peternak Ayam Petelur dengan Alat Sortir Otomatis oleh Edufarmers dan DTMM FT UI

31 Jan 2023

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) peternakan telur di Indonesia memiliki tantangan dalam optimalisasi dan efisiensi kerja. Setiap harinya, para peternak telur memerlukan waktu 2-3 jam untuk mengumpulkan, memilah, menghitung, dan menimbang jumlah telur. Banyaknya tahapan yang dilalui dalam memproduksi telur berakibat pada rendahnya produktivitas peternak telur. Angka produktivitas peternak telur di Indonesia masih jauh di bawah rata-rata dari negara pesaing seperti Cina, Amerika, dan India. 

Oleh karena itu, Edufarmers bersama tim dosen dan peneliti dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTMM FT UI) menciptakan alat sortir telur otomatis untuk para peternak telur ayam. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, optimalisasi dan efisiensi kerja UMKM dalam memproduksi telur ayam dengan skema pelabelan otomatis. 

“Kami melihat kondisi UMKM peternak telur di lapangan masih bersifat labor-intensive. Oleh karena itu, bersama Edufarmers kami merancang alat ini untuk meningkatkan produktivitas UMKM peternak telur ayam dan meningkatkan value telur ayam yang diproduksi dengan skema pelabelan otomatis,” ujar Dr. Jaka Fajar Fatriansyah selaku Ketua Tim Pengmas DTMM FTUI. 

Alat sortir telur otomatis pertama kali diujicobakan di Peternakan Agrova Farm, Bogor, Jawa Barat pada Desember 2022. Alat sortir telur otomatis ini bekerja dengan cara menyortir telur berdasarkan beratnya dengan tiga grade yang berbeda. Hasil dari penyortiran telur menghasilkan 6.000 telur per jam atau dua kali lebih banyak dari cara konvensional sehingga membantu produktivitas peternak telur ayam. 

Ignatius Egan Jonatan selaku Head of Product Edufarmers berharap dengan adanya alat sortir telur otomatis dapat membantu produktivitas peternak telur dengan kondisi yang mudah dijangkau. 

“Alat grading dan pencacah telur otomatis inovasi Tim Pengmas FTUI ini merupakan produk lokal yang belum banyak tersedia di pasar. Sebelumnya, apabila peternak menginginkan alat pencacah telur, rata-rata mereka harus impor dan itu mahal, sulit terjangkau bagi peternak UMKM. Hasil inovasi FTUI ini kami rasa bisa memenuhi gap yang ada di pasar,” ujar Egan.


Back To List