news
Edufarmers Menampilkan AI Agronomi di Digital Transformation Indonesia Conference and Expo 2025 untuk Memberdayakan Petani Kecil
07 Aug 2025Jakarta, 7 Agustus 2025 — Edufarmers mendapat kehormatan untuk berpartisipasi sebagai panelis dalam Digital Transformation Indonesia Conference and Expo 2025 (DTI-CX), bergabung bersama para pemimpin industri, inovator, dan pembuat kebijakan untuk membahas masa depan teknologi digital. Acara yang digelar di Jakarta International Convention Center ini dihadiri lebih dari 12.000 profesional dan 200+ pembicara dari berbagai instansi pemerintah maupun industri.
Diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), DTI-CX menjadi platform nasional yang menghubungkan penyedia teknologi dengan sektor-sektor industri kunci yang mendorong transformasi digital di Indonesia. Tahun ini, DTI-CX mengusung tema “Indonesia Next: Leading the Digital Age with Government and Industry Collaboration”, menegaskan komitmen untuk memajukan transformasi digital melalui kemitraan lintas sektor.
Chief Operating Officer Edufarmers, Amri Ilmma, tampil dalam sesi “Precision Agriculture and Digital Technologies: Increasing Crop Yields and Refining Resource Management” bersama panelis terkemuka:
-
Puji Lestari, Kepala OR Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
-
Gita Bina Nugraha, Senior Vice President, Indonesia Fertilizer Research Institute (IFRI), PT Pupuk Indonesia
-
Suhendri, Direktur SDM dan TI, PT Perkebunan Nusantara IV
-
Bernadetta Raras, Direktur Supply Chain Management & TI, PT Rajawali Nusantara Indonesia (IDFOOD)
Sesi tersebut membahas bagaimana teknologi terkini dapat membantu sektor pertanian Indonesia menghadapi tantangan perubahan iklim, keterbatasan lahan, serta meningkatnya tuntutan akan keberlanjutan dan keterlacakan.
Mewakili Edufarmers, Amri menegaskan komitmen organisasi terhadap pertanian berkelanjutan melalui teknologi agronomi yang mudah diakses, khususnya bagi petani kecil yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan Indonesia. Dalam diskusi, Amri memperkenalkan Pak Dayat, chatbot AI berbasis WhatsApp yang memberikan saran pertanian secara cepat, terjangkau, dan mudah dipahami dalam bahasa lokal, sehingga petani dapat memperoleh rekomendasi yang akurat dan tepat waktu tanpa hambatan.
“Petani adalah tulang punggung ketahanan pangan kita, namun banyak yang masih menghadapi hambatan untuk mendapatkan informasi pertanian yang andal. Melalui Pak Dayat, kami menyediakan saran yang mudah diakses, relevan, dan praktis. Namun teknologi saja tidak cukup; membangun kepercayaan dan mengubah kebiasaan lama sama pentingnya. Itulah mengapa kami bekerja sama dengan petani pelopor dan mendampingi mereka melalui program Plaza Bertani, sehingga mereka dapat belajar sekaligus merasakan langsung manfaat nyata dari alat AI seperti Pak Dayat,” ujar Amri.
Dipandu oleh Algooth Putranto dari CNBC Indonesia, diskusi tersebut membahas penerapan nyata IoT, AI, dan analitik data di sektor pertanian, serta tantangan seperti keterbatasan konektivitas dan pelatihan tenaga kerja.
Partisipasi Edufarmers dalam DTI-CX 2025 menegaskan keyakinan kami bahwa teknologi harus bersifat inklusif—tidak hanya ditujukan untuk perkebunan besar, tetapi juga disesuaikan dengan kebutuhan petani kecil yang memberi makan bangsa.
Seiring dengan terus berkembangnya peran teknologi digital dalam membentuk masa depan pertanian, kami berkomitmen untuk memastikan inovasi menjangkau hingga ke lapisan terakhir.


