news

ZeroStunting Eggcellent: Langkah Penanganan Stunting

22 Nov 2024

Aksesibilitas masih menjadi tantangan sebagian besar masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup, tak terkecuali akses pangan bergizi yang masih tergolong belum merata di setiap daerah. Tantangan ini muncul dari berbagai faktor, mulai dari keterbatasan infrastruktur, distribusi yang tidak merata, hingga kemampuan ekonomi masyarakat yang berbeda-beda. Akibatnya terdapat diferensiasi dalam kualitas asupan gizi di berbagai wilayah, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan dan perkembangan anak-anak, termasuk risiko stunting. 

Melihat urgensi tersebut, ZeroStunting bersama PLN Peduli meluncurkan program ZeroStunting Eggcellent untuk memenuhi kebutuhan protein hewani anak-anak terindikasi stunting. Kecamatan Kalipare dan Sumberpucung di Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi titik awal program ZeroStunting Eggcellent memijakkan kaki dalam upaya menurunkan angka stunting.  

Terhitung sejak peresmian pada 10 Oktober 2024, program yang berjalan selama 6 bulan ke depan menyediakan kandang ayam petelur sebagai sumber penyedia protein yang berkelanjutan dengan memberikan telur hasi produksi kepada para penerima manfaat. Dikenal sebagai superfood yang mudah dijangkau dengan nutrisi yang lengkap, telur menjadi alat intervensi pangan bergizi untuk anak-anak terindikasi stunting.  

Peresmian program yang bertempat di Desa Karangkates, Sumberpucung-Malang, berbagai pihak terlibat memberikan sambutan positif atas pengadaan kandang petelur. dr. Lukmanul Hafiz sebagai Head of Stunting Program optimis setiap minggu ayam dapat memproduksi hasil telur yang maksimal agar kebermanfaatannya dapat dirasakan seluruh penerima manfaat, 

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kelancaran proses, dari pembangunan kandang hingga hari ini kita bisa meresmikan dan melihat secara langsung hasil produksi telur yang setiap minggu semakin optimal. Kami berharap program ini dapat menjadi bentuk komitmen kita untuk mengentaskan stunting.” 

S. Anggriani Pradani selaku perwakilan PLN Peduli turut bangga menjadi salah satu pihak yang berkontribusi dalam keberlangsungan program ZeroStunting Eggcellent. Dirinya berharap selepas program, proyek ini terus berjalan untuk tetap menjadi penyedia sumber protein hewani anak-anak. 

“Kami ingin proyek ini terus berlanjut karena kebutuhan anak stunting tidak berhenti hanya dalam 6 bulan. Setidaknya, jika mereka masih membutuhkan, kita tetap perlu memberikan bantuan.” 

Menjadi sasaran target program, Sudjono Fakrim sebagai perwakilan Kepala Desa Karangkates memberikan sambutan dan afirmasi positif atas peluncuran program yang didirikan di Kecamatan Sumberpucung ini. Sebagai pelayan masyarakat, stunting memang menjadi salah satu masalah yang ingin ditangani secara cepat melihat kondisinya yang berdampak besar bagi generasi penerus bangsa.  

“Pengentasan stunting merupakan fokus program yang telah kami laksanakan sejak lama, dan kami berharap kepercayaan yang diberikan kepada kami dapat menjadi contoh komitmen kami serta memberikan manfaat seluas-luasnya.” 

Usai sambutan, pemotongan pita simbolis diserahkan kepada ZeroStunting dan Kepala Desa Karangkates sebagai penanda awal yang baik dalam peluncuran program. Acara dilanjutkan dengan kunjungan ke kandang, di mana ayam-ayam di dalamnya sangat produktif dalam menghasilkan telur berkualitas. 

Selama pemantauan kandang, sebagian besar ayam telah bertelur dan telur-telur ditimbang dan disortir untuk dibagikan kepada penerima manfaat. Nantinya, pengantaran telur akan dilakukan selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan anak yang terindikasi stunting. 

Setelah penyerahan telur secara simbolis, acara dilanjutkan dengan pemaparan mengenai gizi oleh Ahli Gizi dari puskesmas setempat. Mengundang para kader posyandu dan penerima manfaat, ahli gizi berpesan agar edukasi mengenai pentingnya asupan gizi yang baik terus digencarkan selama 1000 hari pertama kehidupan anak, baik untuk ibu hamil maupun anak-anak. 

“Ibu-ibu kader hebat semua, ujung tombak penanganan stunting ada di tangan Ibu-ibu sekalian. Stunting bukan hanya soal memberikan gizi yang baik, tetapi juga bagaimana kita bisa memberikan edukasi tentang pentingnya orang tua mengoptimalkan tumbuh kembang anak, terutama selama 1000 hari pertama kehidupan.” 

Melalui edukasi kader posyandu yang telah dilakukan, menjadi penguat para ibu kader sebagai agen terdepan dalam menebarkan kebermanfaatan selama melakukan intervensi gizi untuk penanganan anak yang terindikasi stunting. Penyediaan kandang ayam petelur dan edukasi penanganan stunting menjadi langkah preventif dalam mewujudkan ZeroStunting.  


Back To List