news
Mengenal Bahaya Ulat FAW Melalui Farmers Field School Bertani Bersama Petani Jagung di Desa Tonasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan
24 Sep 2025Takalar, 15 September 2025 – Ancaman ulat grayak atau Fall Armyworm (FAW) kian meresahkan petani jagung di Indonesia, salah satunya Desa Tonasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Hama kecil ini dikenal rakus dan memiliki kemampuan menyebar dengan cepat. Serangan hama ulat FAW dapat menurunkan hasil panen jagung hingga 60% jika tidak dikendalikan secara tepat. Menjawab tantangan ini, Yayasan Edufarmers melalui program Bertani menggelar Farmers Field School (FFS) di Desa Tonasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (15/09).
Dengan mengusung topik pembelajaran, “Kenal Bahaya Ulat FAW dan Pengendaliannya”, kegiatan ini melibatkan Pelopor dan Kelompok Tani sebagai wadah pembelajaran langsung di lapangan. Proses pembelajaran disusun secara sistematis, dimulai dengan pre-test untuk mengetahui tingkat pemahaman awal petani, dilanjutkan dengan penyampaian materi inti dan diskusi, kemudian post-test, dan ditutup dengan sesi evaluasi bersama.
Fokus utama pembelajaran adalah bagaimana mendeteksi serangan ulat FAW sejak dini pada tanaman jagung, serta langkah tepat pengendaliannya. Salah satu poin penting yang ditekankan adalah perlunya pengendalian pada fase telur menetas atau saat ulat masih muda. Pada tahap ini, penggunaan insektisida berbahan aktif Metomil dan Emamektin Benzoat terbukti paling efektif jika diaplikasikan pada waktu yang tepat.
Bagi petani, pengetahuan baru ini menjadi senjata kuat dalam melindungi tanaman jagung mereka. Nureni Dg. Ngasih, salah satu Pelopor Tani di Desa Tonasa, Kabupaten Takalar, memberikan pendapatnya tentang manfaat yang dirasakan melalui kegiatan ini.
“Kegiatan ini bermanfaat sekali bagi saya dan petani disini. Kami jadi tahu kalau ternyata pengendalian ulat FAW sebaiknya dilakukan sejak dini dan paling bagus waktu sore hari supaya hasilnya maksimal,” ungkapnya.
Berbekal pengetahuan tentang hama ulat FAW, deteksi dini, hingga pengendalian tepat waktu, petani di Desa Tonasa, Kabupaten Takalar kini lebih siap dalam menghadapi ancaman ulat FAW. Langkah ini diharapkan mampu menjaga produktivitas jagung tetap stabil, menghasilkan panen optimal, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga tani..
Kegiatan Farmers Field School (FFS) Bertani menjadi salah satu wujud nyata bagaimana edukasi praktis dapat langsung dirasakan oleh petani di lapangan. Hal ini menjadi pondasi penting dalam menciptakan petani yang tangguh dan adaptif terhadap berbagai tantangan. Dengan semangat kebersamaan, harapannya pertanian jagung di Desa Tonasa, Kabupaten Takalar semakin maju, produktif, dan berkelanjutan.
Yayasan Edufarmers melalui program Bertani, dengan dukungan penuh dari Benih Berkah Berseri (BBB) dan AquaBloom sebagai pihak sponsor, menegaskan komitmennya untuk terus hadir mendampingi petani. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa edukasi, sinergi, dan aksi nyata dapat memperkuat kapasitas petani Indonesia.


