news

Kisah Inspiratif Asep Komadin: Petani Kentang dari Desa Sukatani, Kabupaten Garut yang Bertumbuh Bersama Program Bertani

24 Sep 2025

Garut – Menjadi petani bukan sekedar mata pencaharian bagi Asep Komadin (45), warga Desa Sukatani, Kabupaten Garut. Sejak kecil, ia sudah terbiasa hidup di tengah hamparan kebun dan membantu orang tua mengurus tanaman. Kini, berbekal pengalaman panjang dan tekad yang kuat, Asep berhasil menjadi salah satu Pelopor Tani dalam program Bertani yang dijalankan oleh Yayasan Edufarmers. 

“Bagi saya, menjadi petani sudah mendarah daging. Dari kecil terbiasa dengan tanah dan tanaman, jadi terasa sudah jadi bagian penting dalam hidup,” ungkap Asep. 

 

Dimulai dari Kentang Granola: Komoditas Pembawa Berkah 

Meski memiliki keterampilan membudidayakan berbagai komoditas, seperti cabai, kol, dan tomat, Asep memilih kentang varietas Granola sebagai fokus utamanya. Baginya, kentang tidak hanya memiliki nilai jual tinggi, tetapi juga menjadi simbol ketekunan dan kesabaran. 

Rutinitas sehari-harinya teratur, mulai dari menyiapkan lahan, memilih bibit unggul, menata pupuk, hingga mengontrol hama dan penyakit di ladang. Ia terus mencari cara merawat tanaman yang lebih baik agar kentang tumbuh optimal dan menghasilkan panen melimpah. Baginya, setiap proses merawat tanaman adalah bentuk komitmen, karena hasil panen yang maksimal selalu berawal dari langkah kecil yang konsisten. 

“Petani memang harus siap tenaga dan siap kotor. Tapi kalau sudah cinta, ya semua tantangan bisa dijalani dengan ikhlas,” ujarnya penuh keyakinan. 

 

Bangkit dari Kegagalan, Kunci Petani Hebat 

Perjalanan Asep tidak selalu mulus. Ia pernah mengalami kerugian besar ketika hampir seluruh tanaman kentangnya gagal panen akibat penyakit. Saat itu, ia sempat terpikir untuk berhenti menjadi petani. Namun, semangatnya untuk bangkit jauh lebih kuat. 

Berbekal tekad dan dukungan keluarga, Asep kembali belajar, mencoba strategi baru, dan perlahan berhasil memulihkan kondisi. Kini, ia mampu mengelola lahan yang lebih luas dan bahkan melibatkan tenaga kerja setempat, membuka peluang kerja bagi warga desa. 

“Gagal itu wajar. Yang penting kita bangkit lagi, belajar lagi, dan terus berusaha,” tegasnya. 

Kegigihan inilah yang menjadikan Asep sebagai Pelopor Tani, sosok inspiratif yang memberikan dampak nyata serta menjadi teladan di kelompoknya. 

 

Hasil Nyata dari Ladang Kentang 

Kerja keras Asep dalam membudidayakan kentang Granola membuahkan hasil yang signifikan. Ia mampu memenuhi kebutuhan keluarga, membeli rumah dan kendaraan, serta memperluas lahan pertaniannya. Pendapatan yang ia terima, selalu ia sisihkan untuk dijadikan modal pertaniannya. 

Dukungan keluarga memainkan peran penting dalam membentuk motivasi dan ketangguhan Asep sebagai petani. Sang istri terlibat aktif sejak tahap awal budidaya hingga masa panen, sementara anak-anaknya turut membantu pengelolaan lahan dan mendukung proses pemasaran hasil pertanian ke pasar. Kebersamaan dan keterlibatan seluruh anggota keluarga inilah yang menjadi fondasi kuat bagi keberlanjutan usaha pertanian Asep. 

 

Dampak Program Bertani: Ilmu, Praktik, dan Komunitas 

Asep mengakui bahwa dulu, akses informasi sangat terbatas. Sebagai petani, ia hanya bisa belajar dari pengalaman pribadi atau bertanya pada tetangga setempat. Namun, kehadiran Yayasan Edufarmers melalui program Bertani mampu mengubah segalanya. 

Melalui komunitas Bertani, Asep mendapatkan akses yang lebih luas terhadap pengetahuan dan praktik pertanian. Ia aktif mengikuti pertemuan rutin, forum kelompok tani, serta kegiatan budidaya langsung di lapangan. Dari sana, Asep mempelajari teknik budidaya yang lebih efektif, strategi pengendalian hama dan penyakit, serta memperluas wawasan tentang pertanian berkelanjutan. Komunitas ini juga membuka jejaring baru, mempertemukannya dengan petani-petani yang memiliki semangat dan visi untuk maju bersama 

“Alhamdulillah, program Bertani membantu kami para petani disini, baik dari ilmu maupun silaturahmi antar petani. Ada banyak hal baru yang bisa langsung kami praktekkan di lahan,” tutur Asep. 

 

Pesan dan Harapan Asep untuk Generasi Muda 

Sebagai Pelopor Tani, Asep memiliki pesan untuk generasi muda. Menurutnya, pertanian bukan hanya profesi mulia, tetapi juga menjanjikan jika dikelola dengan ilmu dan praktik yang tepat. 

“Jangan malu jadi petani. Memang ada banyak tantangannya, tapi juga ada banyak kebahagiaan. Saya berharap generasi muda bisa meneruskan perjuangan kami, bahkan lebih maju dengan ilmu yang ada,” pesan Asep. 

Yayasan Edufarmers melalui program Bertani percaya, setiap Pelopor Tani seperti Asep adalah motor penggerak bagi lahirnya ekosistem pertanian yang lebih kuat. Melalui pendampingan yang mencakup akses edukasi, penerapan praktik budidaya terbaik, dan pemanfaatan inovasi teknologi, Bertani berkomitmen untuk mewujudkan masa depan pertanian Indonesia yang lebih cerah. Upaya ini juga diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga petani secara berkelanjutan.  


Back To List