news
12 Daftar NGO & StartUp untuk Lulusan Pertanian
01 Oct 2024
Sering kali kita mendengar statement bahwa lulusan pertanian sulit mendapatkan pekerjaan yang relate dengan generasi muda saat ini. Tahukah Edufams, seiring perkembangan zaman modern, sektor pertanian tidak pernah ketinggalan dalam membuat inovasi cerdas untuk memperkuat ketahanan pangan. Penerapan pertanian cerdas tentu tidak lepas dari naungan NGO dan startup pertanian yang saat ini sedang hits di kalangan generasi muda.
Dengan memilih NGO dan startup pertanian, Edufams tidak hanya membangun karier, tetapi juga berkontribusi pada solusi inovatif yang berkelanjutan untuk menghadapi tantangan global di sektor pertanian. Berikut adalah daftar NGO dan startup yang bisa kamu pelajari lebih lanjut:
Yayasan Edu Farmers International (NGO)
Bergerak di sektor agrikultur, Edufarmers memiliki misi untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pendidikan, pelatihan, riset, dan pembangunan ekosistem yang berkelanjutan. Edufarmers juga turut berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Indonesia dengan pendekatan agrikultur berupa penyediaan telur sebagai protein hewani yang secara tidak langsung turut memberdayakan peternak ayam lokal.
LinkedIn Edufarmers International
Yayasan Bina Tani Sejahtera (NGO)
Yayasan Bina Tani Sejahtera berkomitmen mendukung petani dengan mengadopsi praktik pertanian yang baik melalui transfer pengetahuan. Petani dan staf lapangan bekerja sama sebagai agen perubahan untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan berupa produksi sayur yang berkualitas, meningkatkan aksesibilitas informasi pertanian, dan memberdayakan peran perempuan serta pemuda.
LinkedIn Yayasan Bina Tani Sejahtera
Yayasan KEHATI (NGO)
Sejak berdiri pada tahun 1994, Yayasan KEHATI berfokus pada mobilisasi dan pengelolaan sumber daya melalui hibah, fasilitasi, konsultasi, dan bantuan lainnya. Dalam sektor agrikultur, Yayasan KEHATI fokus mengembangkan sorgum, pala, dan bambu sebagai sumber pangan yang berkelanjutan.
SCOPI (NGO)
Fokus pada komoditas kopi, SCOPI merupakan perkumpulan yang menyatukan pelaku pasar dan pemangku kepentingan untuk mengembangkan dan menjaga keberlanjutan kopi di Indonesia. SCOPI berkomitmen meningkatkan penghidupan petani, menciptakan peluang ekonomi baru, serta memastikan ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.
LinkedIn Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI)
PISAgro (NGO)
Sebagai wadah kemitraan, PISAgro menghubungkan pemerintah Indonesia, sektor industri, dan publik untuk mewujudkan produktivitas pertanian berkelanjutan dengan memberdayakan petani kecil. PISAgro bersinergi dengan perusahaan nasional dan internasional, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta organisasi internasional.
Rikolto Indonesia (NGO)
Beroperasi di 8 provinsi di Indonesia, Rikolto bertujuan untuk meningkatkan kualitas kopi, kakao, beras, dan kayu manis melalui praktik pertanian yang berkelanjutan. Dengan melibatkan petani kecil, Rikolto tidak hanya meningkatkan taraf hidup mereka tetapi juga mengoptimalkan nilai komoditas pertanian.
Beleaf Farms (Startup)
Berawal dari sektor pertanian hidroponik, Beleaf Farms memperluas misinya sebagai penyedia produk makanan segar bersama petani lokal melalui pertanian berkelanjutan. Dalam proses produksinya,, Beleaf Farms menerapkan teknologi IoT dan OS (Sistem Operasi) untuk mengoptimalkan hasil pertanian mulai dari benih hingga ke tangan konsumen.
Infarm.id (Startup)
Sebagai pemasok kebutuhan kebun dan taman serta penyedia layanan kiat-kiat urban farming, Infarm.id hadir sebagai startup edukatif dan menyenangkan. Infarm.id juga menawarkan solusi praktis dan informasi berharga untuk membantu pegiat agrikultur mengembangkan kebun urban dengan mudah dan efisien.
BroilerX (Startup)
Sebagai startup yang bergerak di komoditas ayam broiler, BroilerX mengandalkan Smart Farming Technology untuk memberdayakan peternak ayam lokal agar menghasilkan ternak yang berkualitas. Produk yang dihasilkan Broiler X berupa aplikasi BroilerX, kemitraan, serta sarana produksi untuk menunjang kelangsungan kandang.
Chickin Indonesia (Startup)
Berdiri sejak tahun 2020, Chickin Indonesia hadir untuk memaksimalkan hasil ternak bersama para peternak ayam agar ketahanan pangan di Indonesia terwujud secara merata. Menjadikan teknologi IoT sebagai alat pemantau hasil ternak, membantu peternak meningkatkan efisiensi dan produktivitas hewan ternak yang optimal.
eFishery (Startup)
Menjadikan ikan dan udang sebagai fokus utama, eFishery memiliki tujuan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan pembudidaya dan petambak dengan menciptakan produk serta layanan yang dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan lingkungan.
Aruna (Startup)
Memiliki tagline Laut Untuk Semua, Aruna berkomitmen untuk memaksimalkan potensi hasil laut sebagai rantai ekonomi. Dengan menerapkan ekosistem perikanan yang adil dan berkelanjutan, Aruna terus meningkatkan kesejahteraan bagi komunitas nelayan dengan menghubungkan ke pasar yang lebih luas menggunakan teknologi.
Itulah 12 rekomendasi NGO dan startup pertanian yang cocok untuk lulusan pertanian saat ini. Setelah membaca ulasan ini, kira-kira perusahaan mana yang menjadi pilihanmu? Agar tetap up-to-date dengan informasi terbaru seputar lowongan kerja di sektor pertanian, jangan lupa ikuti akun LinkedIn dari setiap rekomendasi di atas, ya!