Upgrading Skill dalam Workshop Kepenulisan dan Poster Ilmiah Writing Collaborators Program batch 5

Sama halnya dengan sektor lainnya, sektor agrikultur tak pernah lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan temuan langsung dari lapangan. Kejadian unik setiap hari mendorong petani untuk menemukan solusi yang praktis agar dapat menghadapi masalah di lapangan. Terlebih lagi, jika petani berkolaborasi dengan multipihak, akan menciptakan keberlanjutan dalam sektor agrikultur melalui penelitian dan eksperimen, sehingga memberikan dampak nyata dalam skala besar. 

Berangkat dari kondisi tersebut, Edufarmers mengadakan program Writing Collaborators untuk mewadahi mahasiswa, akademisi, dan praktisi dalam keterampilan menulis artikel dan poster ilmiah kolaboratif bertemakan pertanian. Program yang kini menginjakkan kaki di batch 5 ini fokus pada solusi dan pengendalian masalah di lahan pertanian. 

Menariknya, Writing Collaborators Program batch 5 baru membuka kategori poster ilmiah sebagai media penyebaran ilmu pertanian dalam bentuk visual. Melalui poster ilmiah yang akan dibuat oleh peserta program, diharapkan dapat memudahkan petani dalam memahami informasi seputar pertanian. 

Agar karya tulis dan poster berkualitas, program yang berhasil menarik minat 200 pendaftar ini mengadakan workshop sebagai bekal untuk menjalani kegiatan selama beberapa bulan ke depan. Workshop yang diadakan secara daring pada 19 September 2024 turut mengundang pembicara yang berpengalaman dalam bidang pertanian dan desain visual, yaitu Prof. Dr. Awang Maharijaya, S.P., M.Si. selaku Dosen Fakultas Pertanian, IPB, dan Fakhrina Savitri, S.Tr. selaku Senior Marketing and Creative Kalananti by Ruangguru. 

Melalui sesi yang diperuntukkan bagi peserta artikel ilmiah yang berjudul “Mastering Scientific Writing: From Storytelling to Ethical Publication and Data Visualization,” Prof. Dr. Awang Maharijaya, S.P., M.Si., menyampaikan poin penting untuk mulai menulis artikel ilmiah dengan berangkat dari isi konten dan temuan yang telah didapatkan. 

"Pembaca artikel ilmiah cenderung langsung membaca bagian hasil ketika membuka artikel kita. Maka dari itu, perbanyak effort dalam menulis bagian hasil daripada bagian lain (contoh: bab pendahuluan) karena itu poin utamanya," tuturnya di sela-sela pemaparan materi. 

Berkaitan dengan isi konten, visualisasi dari sebuah informasi juga perlu diperhatikan untuk menarik pembaca, terutama petani yang cenderung menyukai poster infografis. Pada sesi pembekalan poster ilmiah yang berjudul “Mastering the Art of Scientific Poster Design,” Fakhrina Savitri, S.Tr. memaparkan garis besar yang harus diperhatikan ketika membuat desain poster yang berkualitas. Selain pemaparan materi, ia juga langsung mempraktikkan tools dan website pendukung yang akan memudahkan peserta dalam mencari template, inspirasi, dan referensi desain yang menunjang pembuatan poster ilmiah. 

"Ketika membuat poster ilmiah, yang paling penting adalah informasinya tersampaikan. Kita juga perlu menyeimbangkan komposisi seluruh sisi dalam poster; jangan sampai ada yang kosong. Warna yang dipilih sebaiknya terdiri dari warna cool dan warm agar terkesan profesional," ucapnya seraya mempraktikkan pengaturan warna di layar presentasi. 

Cahyo Adileksana selaku Research and Knowledge Manager berharap kegiatan yang tidak hanya ditujukan untuk peserta berlatar pendidikan pertanian ini dapat menghasilkan artikel dan poster ilmiah yang bisa terkumpul menjadi satu wadah. 

“Writing Collaborators dirancang untuk mendorong kreativitas peserta, terutama anak muda yang memiliki minat dan kemampuan menulis. Di samping itu, program yang terbuka untuk umum pada kategori poster ilmiah ini juga memungkinkan peserta untuk menuangkan pemikiran dari berbagai perspektif,” ujar Cahyo Adileksana. 

Sebagai gambaran umum, terhitung sejak batch 1 hingga batch 4, program ini telah menghasilkan sebanyak 67 artikel pertanian. Harapannya pada WCP 5, peserta dapat menghasilkan 28 artikel ilmiah dan 30 poster ilmiah yang akan bermanfaat bagi petani di lapangan. 

Hasil karya tulis dan poster ilmiah akan dipublikasikan melalui website Bertani Academy secara GRATIS yang dapat diakses melalui learning.edufarmers.org/perpustakaan. 

Back To List