news

Semakin Canggih dengan Modernisasi Pertanian, Indonesia Sudah Sampai Mana?

29 Dec 2023

Revolusi industri 5.0 mendorong berbagai aspek untuk bertransformasi melalui pemanfaatan teknologi untuk menjawab tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Dalam revolusi industri 5.0, manusia menjadi pusat perhatian agar terciptanya masyarakat berkelanjutan, inklusif, dan produktif dengan melibatkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. 

Sebagai aspek penting dalam kehidupan, pertanian termasuk sektor yang kerap mengalami modernisasi dan digitalisasi yang cenderung cepat. Teknologi berupa alat-alat pertanian yang ramah lingkungan dapat meningkatkan produktivitas petani sehingga menghasilkan panen yang berkualitas dan banyak dalam waktu singkat. 

Walaupun perkembangan teknologi pertanian kerap mengepakkan ekspansinya, modernisasi pertanian di Indonesia masih tergolong lambat dibanding dengan negara tetangga lainnya seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura. Meski Indonesia kerap dijuluki sebagai negara agraris, nyatanya teknologi yang ada tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pihak terkait.  

Kurangnya dukungan dari berbagai pihak dan minimnya upaya sosialisasi menjadi faktor utama penyebab ketertinggalan modernisasi pertanian di Indonesia. Selain itu, keterbatasan pendanaan dan regulasi yang mewadahi inovasi serta investasi teknologi pertanian mengakibatkan para petani mengalihkan lahan pertaniannya untuk kegiatan lain yang lebih menjanjikan dari segi ekonomi. Padahal, jika semua pihak berkomitmen untuk intensifikasi modernisasi pertanian, petani dapat mencapai produktivitas dan daya saing yang tinggi. Hal ini membuka peluang bagi mereka untuk lebih gigih dalam meraih kesejahteraan. 

Perlu bagi pemerintah dan berbagai pihak mendorong modernisasi pertanian di Indonesia untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan melalui langkah-langkah berikut:  

  1. Menjalin kerja sama dengan multi pihak untuk menentukan strategi yang tepat dalam menangani sektor pertanian. 
  2. Pengelolaan teknologi pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. 
  3. Pelatihan dan edukasi kepada petani terkait penerapan praktik pertanian cerdas berbasis lokal.  
  4. Pemberian dukungan finansial dan akses modal kepada petani. 
  5. Manajemen sistem irigasi yang tepat untuk meningkatkan hasil panen.  
  6. Pengelolaan tanah untuk merencanakan pemupukan yang tepat. 

Melibatkan pemangku kepentingan yang relevan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan lembaga penelitian, sangat penting dalam merencanakan dan melaksanakan modernisasi pertanian dengan sukses. 


Back To List