news

Praktik Bertani Pintar dalam Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim terhadap Peternakan Ayam Layer

31 Jan 2023

Januari 2023 - Perubahan iklim telah berdampak serius pada sistem produksi pertanian maupun peternakan, sehingga mempengaruhi tingkat ketahanan pangan nasional. Salah satu dampaknya adalah pada sistem produksi unggas petelur, dimana gelombang panas yang diikuti dengan cuaca yang tidak menentu dapat berdampak buruk bagi unggas, seperti penurunan pertumbuhan, kesuburan, dan produksi telur, yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternakan. Selain itu, stres panas yang muncul dapat memicu penyakit menular seperti Coryza dan Colibacillosis sehingga mengancam kesehatan dan meningkatkan kematian unggas. 

Dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan, diperkirakan akan terjadi peningkatan suhu global, memaksa peternak ayam petelur untuk menghadapi dampak perubahan iklim terhadap peternakannya. Diperkirakan pada tahun 2030, suhu akan meningkat sebesar 1,5°C. Peternak juga menyaksikan perbedaan drastis antara suhu siang dan malam yang intens, yang menyebabkan kerugian ekonomi pada peternak ayam petelur. Oleh karena itu, peternak harus merencanakan praktik adaptasi iklim untuk memerangi dampak buruk dari perubahan iklim. 

Di Indonesia, pada penelitian sebelumnya telah menunjukkan bagaimana peternak ayam petelur mengalami cuaca dan kenaikan suhu yang tidak dapat diprediksi, yang memaksa peternak untuk menerapkan beberapa teknik adaptasi, seperti penggunaan penahan angin untuk meminimalkan paparan panas ayam, modifikasi pakan dan kandang.  

Dengan support Rabo Foundation, Edufarmers sebagai salah satu yayasan yang bergerak di sektor pertanian, peternakan, riset dan edukasi, melakukan riset terkait implementasi praktik bertani pintar dalam memitigasi dan beradaptasi terhadap perubahan iklim pada peternakan ayam yang ada di Blitar. 

Dengan hasil laporan yang didapat, Edufarmers berinisiatif untuk mengadakan Media Gathering dan Talkshow yang bertujuan untuk mensosialisasikan praktik bertani pintar dalam memitigasi dan beradaptasi terkait perubahan iklim khususnya terhadap peternakan ayam petelur sekaligus mengundang pembicara dari sektor pemerintah, universitas, NGO untuk berdialog mengenai isu perubahan iklim yang memberi dampak pada peternakan unggas dari sudut pandang masing – masing lembaga.

Kegiatan media gathering dan talkshow yang diadakan pada Rabu 18 Januari 2023 diikuti sebanyak 20 media nasional, dengan tema “Praktik Pertanian Cerdas Untuk Peternakan Layer Demi Terwujudnya Sektor Pertanian yang Resilien Terhadap Perubahan Iklim”. 

Menurut COO Edufarmers, Amri Ilmma, untuk memitigasi masalah perubahan iklim tidak bisa dicapai hanya dengan semangat sebagian satu organisasi saja, tetapi harus ada sinergi dari semua pihak, khususnya rekan-rekan media.  

Diva Tanzil selaku Impact Finance Consultant – Rabo Foundation mengatakan: “Perlu adanya permodalan yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan untuk membentuk peternak petani kuat karena berpengaruh terhadap produktivitasnya. Kita melihat perubahan iklim mulai nampak ke produktivitasnya sehingga awareness-nya perlu diperhatikan secara intensif.”

Di sisi lain, dosen besar IPB, Bapak Prof. Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc. mengatakan bahwa “Dalam menghadapi perubahan iklim yang dihadapi peternakan kunci utamanya adalah di konsep bahan pakan.Kita harus membenahi pakannya agar seimbang dan tidak mengeluarkan suhu panas tubuh, tetapi tetap efisien. Kondisi lingkungan perlu dimanfaatkan, saya berharap Edufarmers bisa mengarah ke hal tersebut agar bahan pakan ternak bagus dan perubahan iklim tidak semakin membesar.”

Pernyataan ini juga didukung oleh Bapak Iqbal Alim, S.Pt selaku Koordinator Unggas dan Aneka Ternak kementerian Pertanian RI. “Kita yang harus mendatangi sumber pakan. Persebaran pakan perlu tersebar merata, tidak hanya melihat potensi ternak di pulau Jawa saja. Di Indonesia terkait dengan perubahan iklim dan kaitannya dengan pakan, perlu dikembangkan secara merata dan menyeluruh dari hulu sampai hilir. Kita perlu mengembangkan potensi peternakan terutama di wilayah timur Indonesia.”

Edufarmers sendiri sebagai mitra pelaksana dalam riset praktik bertani pintar dalam memitigasi perubahan iklim khususnya terhadap peternakan ayam petelur menemukan fakta bahwa “Peternak di Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim edukasinya masih minim dan masih berorientasi dengan profit serta produktivitas. Perlu ada edukasi bagi peternak dan cara untuk mendorongnya yaitu dengan adopsi dalam menghadapi perubahan iklim. Kita harus melihat dari sisi peternakan bagaimana kontribusi terhadap peternak lebih hijau dan tidak harus berseberangan, justru dapat beriringan. Sementara yang dapat dilakukan peternak untuk menghadapi perubahan iklim dengan mengatur kandang sedemikian rupa sehingga mereka dapat memanfaatkan pangan sesedikit mungkin dan cost-nya semakin rendah untuk menghasilkan jumlah telur yang sama besarnya.”

Selain itu, Talkshow pada hari ini sebelumnya dibuka dengan pemaparan pencapaian dan dampak yang telah Edufarmers raih sepanjang tahun 2022.  

“Program Bertani Untuk Negeri merupakan program unggulan Edufarmers yang diikuti oleh mahasiswa aktif jurusan pertanian/peternakan di Indonesia. Kami menyelenggarakan program Bertani Untuk Negeri Batch 4 dan 5 pada tahun 2022 dengan angka partisipasi sejumlah >500 mahasiswa dan >1.300 petani/peternak dampingan. Selama mengikuti program Bertani Untuk Negeri, mahasiswa mengalami peningkatan hard-skill serta soft-skill dan terjadi. Para petani dan peternak dampingan pun juga menerapkan SOP dengan baik untuk meningkatkan manajemen, produktivitas, dan income-nya. ” 

Terakhir, Talkshow ini ditutup oleh Edufarmers dengan mengumumkan pembukaan program andalannya yaitu Bertani Untuk Negeri batch 6. Program Bertani Untuk Negeri (BUN) adalah program yang menargetkan mahasiswa di bidang pertanian dan peternakan minimal semester 6 untuk terjun langsung ke lapangan mendampingi petani dan peternak kecil di Indonesia. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan regenerasi petani dan peternak serta meningkatkan produktivitas pertanian dan peternak di Indonesia. Harapannya mahasiswa/i yang bergabung dapat mentransfer ilmu yang sudah mereka dapat serta dapat menciptakan ruang diskusi untuk belajar bersama. Pendaftaran program BUN telah dibuka dari bulan Desember 2022 dan rencana akan tutup pendaftaran di tanggal 27 Januari 2023. Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi www.edufarmers.org atau instagram @edufarmers & @bertaniuntuknegeri. 

Menyadari banyaknya potensi dan peluang di sektor agritech, Edufarmers akan menyelenggarakan konferensi agritech bernama Agrinnovation Conference pada 15 Maret 2023. Yos Fahleza Rahmatullah, selaku Head of Business and Channel Development mengatakan bahwa acara ini akan menghadirkan sejumlah praktisi dari lembaga pemerintahan, agritech, modal ventura, serta komunitas pertanian. Agrinnovation Conference ini akan menjadi wadah bagi para pemain di ekosistem agrikultur dan teknologi untuk membahas topik terkait masalah yang selama ini terjadi di lapangan, kiat sukses bagi startup – startup unicorn dalam mendapatkan pendanaan, serta menjadi wadah untuk para peserta mendapatkan relasi bisnis. Acara ini akan diselenggarakan secara gratis dan dibuka untuk umum. Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi https://www.agri-conference.com/


Back To List