news

Indonesia Darurat Beras! Pemerintah Upayakan Strategi Percepatan Bantuan Pangan

29 Sep 2023

Fenomena El Nino yang terjadi sejak bulan Juni 2023 memperburuk stok cadangan beras di Indonesia. Sepanjang tahun 2023, kondisi El Nino yang terjadi ketika memasuki musim kemarau mendorong kenaikan harga beras hingga 20%. Kondisi yang menyebabkan lahan pertanian kering mendorong para petani, praktisi pertanian, serta pemerintah untuk mencari solusi dan strategi agar ketersediaan pangan tetap terjangkau, aman, dan berkualitas. Diprediksi kondisi darurat beras berlangsung hingga tahun 2024. 

Selain fenomena El Nino mendorong kenaikan harga beras, Badan Pangan Nasional juga menjelaskan faktor kenaikan harga BBM dan pupuk sebanyak 3-4 kali lipat menjadi hal utama alasan harga beras melambung tinggi. Hal tersebut semata-mata untuk membentuk harga beras yang setara dengan kebutuhan lain. 

Wilayah yang mengalami kenaikan harga beras tercepat terjadi di Nusa Tenggara Timur sebesar Rp2.900,00 atau 25% dari harga normal. Kenaikan harga yang relatif cepat terjadi akibat kondisi kondisi kekeringan yang cukup ekstrim di lahan pertanian serta biaya transportasi dan logistik untuk pendistribusian beras tergolong mahal.  

Sebagai sumber pangan utama bagi masyarakat Indonesia, ketersediaan beras menjadi prioritas utama untuk konsumsi masyarakat Indonesia. Pemerintah melakukan strategi percepatan bantuan pangan beras sebagai berikut: 

  • Bantuan beras 10 kg untuk 21,3 juta KPM selama 3 bulan 
  • Mengadakan gerakan pangan murah secara masif 
  • Mendistribusikan cadangan beras dari Bulog hingga bulan November 
  • Intervensi antar kepala daerah dan pemerintah terkait cadangan pangan 
  • Subsidi di sektor pangan  

Melalui strategi percepatan bantuan beras yang dikerahkan oleh pemerintah, diharapkan ketersediaan beras di Indonesia merata ke seluruh lapisan masyarakat dengan kualitas dan harga yang baik. 


Back To List